Kemiskinan merupakan persoalan yang begitu kompleks
dan kronis, maka cara penanggulangan kemiskinan pun membutuhkan analisis yang
tepat, melibatkan semua komponen permasalahan, dan diperlukan strategi
penanganan yang tepat, berkelanjutan dan tidak bersifat temporer.
Upaya penanggulangan kemiskinan dengan adanya program
penyediaan sarana sosial dasar, penyediaan sarana ekonomi serta penyediaan
lapangan kerja memberikan dampak yang positif bagi masyarakat miskin.
Penyediaan layanan sosial bagi rakyat miskin
baik oleh sektor pemerintah ataupun sektor swasta adalah mutlak dalam
penanganan kemiskinan di Indonesia. Hal itu merupakan kunci dalam menyikapi dimensi
realita kemiskinan di Indonesia. Dimana indikator pembangunan manusia
yang kurang baik, misalnya Angka Kematian Ibu yang tinggi, harus diatasi
dengan memperbaiki kualitas layanan yang tersedia untuk masyarakat
miskin. Hal ini lebih dari sekedar persoalan yang
bekaitan dengan pengeluaran pemerintah, karena berkaitan dengan perbaikan
sistem pertanggungjawaban, mekanisme penyediaan layanan, dan bahkan
proses kepemerintahan.
Ciri keragaman antar daerah kebanyakan dicerminkan
oleh perbedaan dalam akses terhadap layanan, yang pada akhirnya
mengakibatkan adanya perbedaan dalam pencapaian indikator pembangunan manusia
di berbagai daerah. Dengan demikian, membuat layanan masyarakat bermanfaat
bagi rakyat miskin merupakan kunci dalam menangani masalah kemiskinan
dalam konteks keragaman antar daerah.
Adalah, Desa Rangan Surai, Kecamatan Marikit,
Kabupaten Katingan yang mendapatkan bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Tahun Anggaran 2013. Bangunan Gedung Posyandu “Tungku Sangumang” di Desa
Rangan Surai – Kecamatan Marikit merupakan kegiatan yang dibiayai
dari dana BLM PNPM-MP Tahun Anggaran 2013 dengan biaya
Rp100.820.000, dan luasan bangunan 48 m2 (6m x 8m) ini sangat bermanfaat
dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat desa selain sebagai wadah
layanan kesehatan.
Bangunan Posyandu “Tungku Sangumang” setiap bulannya
juga digunakan sebagai sarana layanan pusat kesehatan desa setiap harinya.
Selain itu Gedung Posyandu ini juga digunakan sebagai sarana belajar PAUD yaitu
2 kali pertemuan dalam seminggu untuk hari Senin dan Kamis. Warga dan Kader Posyandu bersyukur dan bangga karena
dengan adanya Gedung Posyandu ini mereka kini bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Petugas dari Puskesmas pun merasa
senang karena pelayanan kesehatan kepada warga menjadi lebih mudah dan bisa
lebih baik dari sebelumnya. Warga yang memanfaatkan Posyandu ini pada umumnya
adalah bayi, balita dan ibu hamil. Lokasi yang strategis dan lahan yang memadai menjadi
nilai plus dan memudahkan akses menuju lokasi Posyandu karena terletak di
pinggir jalan desa.
Mengingat pentingnya peran posyandu bagi masyarakat,
maka dapat kita bayangkan hal apa yang akan terjadi apabila pada satu desa atau
dusun tidak tersedia pelayanan ini. Kegiatan Posyandu yang ada di Desa Rangan Surai ini
dilaksanakan pada setiap tanggal 6 setiap bulannya dan pemanfaatnya cukup
banyak. Jumlah bayi dan balita di setiap Kegiatan Posyandu
yang dijadwalkan dan dilakukan terdiri dari 56 orang bayi dan balita. Walaupun untuk kondisi sekarang tenaga kesehatan atau
medisnya cukup minim dengan hanya satu orang tenaga medis saja yang Pera
Susanti, AMD, Keb/bidang PTT, warga pun bersyukur karena masih bisa mendapatkan
layanan kesehatan yang sangat mereka perlukan.
Adanya program pemerintah PNPM-Mandiri Perdesaan, masyarakat bisa
terbantu dengan dibangunnya Posyandu ataupun Puskesdes di desa mereka. Dengan berdirinya bangunan Posyandu dan Puskesdes
di desa, warga berharap rutinitas pelayanan kesehatan terhadap ibu-ibu dan
balita maupun warga secara umum bisa berjalan lancar. Dan dampaknya adalah bisa
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa.
0 komentar:
Posting Komentar